Rere, kurator galeri yang sehari-hari berkutat dengan katalog pameran dan rapat seniman, jadi buah bibir setelah tas kerjanya "bertambah berat" berisi Rp30,2 juta. Cerita bermula ketika ia mengambil jeda singkat dari padatnya persiapan pembukaan, lalu mencoba Sweet Bonanza untuk menyegarkan kepala.
Uang itu bukan kejadian tiba-tiba tanpa rencana. Rere menekankan bahwa sesi hiburan di gawai tersebut berada dalam batas keuangan pribadi yang ia tetapkan sejak awal. Begitu saldo naik, aplikasi ditutup, dan ia kembali ke pekerjaan studio.
Di layar, deretan ikon buah dan permen bergerak cepat. Beberapa putaran awal terasa biasa saja, sampai kombinasi pengali muncul berbarengan-mendorong akumulasi saldo menuju angka Rp30,2 juta dalam satu momen krusial. Di Sweet Bonanza, kejutan visual seperti ini memang menjadi bagian dari sensasi hiburan.
Rere menyebut sesi itu berlangsung singkat dan berakhir segera setelah nominal terkunci. Ia memilih Sweet Bonanza karena tampilannya cerah dan ritmenya tidak mengganggu fokus. Tidak ada klaim rumus pasti; pengalaman tiap orang dapat berbeda, sehingga kontrol diri tetap ia letakkan di depan.
Sebagai kurator, Rere sudah menyiapkan daftar prioritas yang menunggu pendanaan. Dana segar dipakai untuk mencetak katalog pameran, ongkos pengiriman karya, hingga honor desain visual. Sebagian ia sisihkan ke pos darurat agar agenda produksi berjalan stabil.
Keputusan memusatkan dana pada kebutuhan kerja membuatnya lebih tenang. Setelah urusan administrasi beres, ia kembali menyusun layout ruang pamer dan mengatur jadwal pertemuan artis yang sejak lama tertunda.
Kabar ini cepat beredar di linimasa. Sebagian pembaca menganggap kisah Rere sebagai catatan menarik tentang selingan di tengah tekanan kerja; sebagian lain mengingatkan adanya risiko finansial pada aktivitas serupa. Perspektif yang berimbang menjadi penting agar cerita tetap proporsional.
Ada tiga hal yang Rere pegang: tetapkan anggaran tegas, gunakan dana yang siap hilang tanpa mengusik kebutuhan pokok, dan berhenti ketika emosi mulai ikut campur. Pilihan hiburan-termasuk Sweet Bonanza-sebaiknya ditempatkan dalam koridor kendali diri dan kedewasaan. Redaksi juga mengingatkan pembaca untuk mematuhi aturan usia serta kebijakan setempat, terlebih bagi mereka yang rentan terhadap perilaku kompulsif.
Kisah Rp30,2 juta ini menambah warna perjalanan seorang pekerja seni, namun esensinya ada pada cara Rere menutup aplikasi tepat waktu dan menata prioritas. Sweet Bonanza menjadi jeda, bukan poros hidup; dampak paling nyata justru mengalir ke ekosistem kerja yang ia kelola.
Pada akhirnya, yang diingat bukan hanya angka di layar, melainkan keputusan-keputusan kecil yang menjaga arah. Tasnya memang sempat berat hari itu, tetapi langkahnya tetap ringan saat kembali ke studio esok pagi.